Jumat, 21 Juni 2013

a friend


Shopping timeee!!!!
What? No?

Oke...

Shopping gak shopping, gue suka kalo jalan bareng nyokap.
Jalan berempat sama papa dan abang gue yang rese itu suka juga sih,
Tapi serius, lelaki dicipta memang bukan untuk belanja

Kalo mereka berdua udah ikut belanja, yang ada merengek minta duduk, minta makan, minta 'masa ga ada yang bagus sih pilihan sepatu banyak gitu!' alias disuruh cepet milih...

Beuh...
Jadi, ritual jalan berdua buat belanja sama nyokap itu emang yang paling pas.
Bisa bilang 'mah itu lucu ya' dan dibales dengan 'iya lucu, berapaan tuh?' :p :p :p

Tapi kali ini bukan soal belanjanya..
Im going to write what happened after the ritual

Gue dan nyokap balik naik taksi, karena abang gue gak bisa jemput kali itu
Adalah abang abang taksi dengan badan kecil, kurus lah ya bok if i might say, gak terlalu perhatiin mukanya, tapi matanya ngelirik gue setiap dia jawab atau bertanya, dengan suaranya yang logat sunda itu.

He's obviously stranger for me and my mom
Stranger...
Stranger...

Gak dimana mana, mungkin tiap anak kecil dikasih misi rahasia sama ibunya untuk : "jangan mau diajak ngobrol sama orang asing"

Tapi.. kalo gak ngobrol sama orang asing, lo mau bertemen ame sapeeee?
Everyone's a stranger before you give them change, am i right?

Dan terjadilah percakapan2 permukaan. Basa basi... :)))

Then again...
Stranger become friends, friends become stranger..
I dont wanna believe this one, but.this.is.true.
Sadly...

Bapak supir taksi yang rumahnya di sawangan depok, dia bersikap baik sekali. Seperti halnya teman lama.
Tapi teman lama gue sendiri....
 ou... you just acted like ... we dont even know each other..

So I ended up here, im going to say that I miss you.
My old friend :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar