Sabtu, 13 Juli 2013

aku tahu

Ini bermula pada suatu hari, di suatu tempat
Aku tidak akan menyebutkan kapan dan dimana, hanya saja ini benar adanya Siang itu cukup terik, rasanya ingin berendam saja didalam air dingin, atau setidaknya memakan es krim strawberry dengan campuran kacang almond dan sedikit susu bubuk diatasnya
Selera yang aneh ya...
Tapi itu cukup untuk melewati siang yang panas ini


Tapi ia tidak. Ia. Seorang mahasiswi perguruan tinggi ditahun terakhir memutuskan untuk pergi keluar kamar kosannya kali ini.
Meski enggan, tapi beberapa hari berdiam dikamar membuatnya bosan.
Tidak perlu bertanya bagaimana aku mengetahui ia bosan.


Aku tahu saja.
Aku ada disana ketika itu.
Ketika ia tidur, bangun, membersihkan kamar, sampai bersiap keluar kamar kecilnya Ia tidak menyadari kehadiranku, tidak.


Mungkin ia tahu, tapi tidak begitu peduli Ia khusyuk dengan pikirannya sendiri. Itu hobinya.
Menuliskan segala hal yang melintas di pikirannya, karena begitu ramai, kukira. Ketika ia keluar di siang hari itu, ia sedang mengharapkan sesuatu yang baik menunggunya disuatu tempat.


Karena itulah ia pergi
Melangkahkan kaki penuh harap.


Sekali lagi..
Namun takdir, atau apapun namanya, tidak menuliskan kabar baik yang ia inginkan.
Belum, ia belum mengetahui ini.
Setidaknya belum sampai ia mendengarnya sendiri
Mungkin ia siap, mungkin juga tidak.


Tapi aku melihatnya, dan aku tahu ada air mata menggenang disana Tepat ketika ia berjalan pulang, entah kemana.
Kurasa ia tidak akan kembali ke kamarnya
Tidak setelah beberapa hari berdiam, dan juga tidak ketika kenyataan mengiris hatinya


Aku tahu saja, aku tahu ada air mata disana.
Tapi ia, menengadahkan kepalanya keatas.
Aku tahu, aku tahu saja, ia merasa bisa menyembunyikan air mata hanya dengan menengadahkan kepalanya keatas.
Aku tahu. Malaikat selalu tahu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar