Minggu, 03 Juni 2012

diam

Kadang sunyi yang datang
Menyakiti
Bukannya aku tak perduli
Maafkan, kadang aku khusyuk dengan pikiran sendiri
Kata-kataku mungkin tak memberi makna
Seringkali aku hanya diam
Perhatikan

jatuh

Hujan dipagi hari itu aku
Jatuh karena kamu sudah lelah
Dan membiarkan aku jatuh deras,
Sendirian.

ada malaikat mencatat

Biarkan saja semuanya mengalir
Bahkan tanpa perlu sedikitpun usaha
Tentu aku menulis tentang kenangan
Tentang kamu dan aku
Berakhir

Aku memang bukan penyair
Dengan sajak yang baitnya rindu
Untuk kamu baca
Aku juga bukan seorang tenar
Bahkan mungkin bukan yang pantas
Untuk sekedar kamu ingat

Tapi aku punya cinta
Dan kuhaturkan harap pada malaikat
Untuk mengabulkan cita
Menjadi kita

Semoga malaikat tak sedang sibuk mencatat
Atau mereka salah tanggap?

Itulah kenapa, pada akhirnya
KITA hanya sekedar harap

senja berarti pulang

Mungkin itu jingga,
Mungkin juga kuning dengan semburat merah
Untukku, kusebut dia “indah”
Menghantarkanku pulang, rasanya haru

Tentu aku suka, senja.
Ia mungkin lelah, namun menggambarkan cinta.
Bagaimana tidak,
Warna lembutnya mengelilingi matahari
Yang sudah menemani sejak pagi

Maka nanti, akan ada waktu, ketika kau menjadi senjaku
Saat lelah, namun tetap ada cinta

melintas

Kenangan tentangmu berkeliaran di lintasan waktu
Andai saja air mata tak mencoba berteman
Ada lagi yang mengingatkan tentangmu
Itu dia, suara kecil patah hati
Dengannya baru saja aku bertemu

makin jauh

Tiap hari, kita selalu dikasih suatu yang baru. Mengalami kejadian yang baru.
Yang belum pernah kita tau.
Di antara semua itu, kejadian itu, terkadang ada hal hal yang tidak kita suka.
Atau bahkan membuat kita sedih.
Bagaimana caranya kita untuk menerima kejadian yang seperti itu?
Kejadian yang tidak pernah kita harapkan tersebut?
Kita terima dengan baik?

DENGAN TETAP BERHUSNUDZAN PADA ALLAH.


Ini tulisan aku sewaktu semester pertama kuliah..
Sewaktu masih belum terbiasa sama keadaan serba baru.
Jadi anak kuliah, dikota orang. Sendirian pula.
Ketemu tulisan itu, di notes lama..
Dan dibandingkan dengan keadaan sekarang,
Aku jadi malu hati

Kenapa rasanya semakin hari semakin jauh dengan Dia?